Bersihkan Diri Di Hari Yang Fitri

(image)

Sejak pagi, setiap rumah sudah memperlihatkan kesibukan di dapur, menyiapkan masakan untuk malam nanti disuguhkan ke masjid atau disebut 'ngariung', sebagai bentuk syukur sebab Ramadhan sudah berhasil dilalui. Di daerahku, ada tradisi 'munggahan' kala menyambut datangnya Ramadhan dan saat penutupan Ramadhan. Jadi, setiap rumah akan menyediakan beberapa bungkus nasi lengkap dengan lauk-pauk dan diisikan ke dalam sangku plastik, lalu diantar ke masjid untuk riungan bersama jama'ah yang datang. 

Nasi untuk riungan

Selain itu, kegiatan bersih-bersih pun mulai dilakukan agar rumah nampak lebih rapih dari biasanya, mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan kaca jendela, kursi dan meja. Barang-barang yang tidak penting, dimasukkan sementara ke gudang. Menjelang lebaran, berbagai kesibukan memang lebih meningkat, memastikan agar semua nampak pantas dilihat bila tamu datang silaturahmi.

Sementara ibuku, sibuk membuat bongko dan gemblong untuk hidangan lebaran. Bongko merupakan makanan serupa ketupat, dibungkus dengan daun pisang. Sedangkan gemblong atau uli terbuat dari beras ketan dan kelapa parut, dimasak sampai matang kemudian ditumbuk hingga halus. Kedua makanan ini pasti ada setiap hari raya, sehingga H-1 menjadi waktunya sibuk memasak.

Smartphone pun seolah ikut sibuk mengeluarkan bunyi, dengan ucapan selamat serta permintaan maaf.  Maklum saja, mengirim pesan dianggap lebih praktis dan cukup mewakili atas kealpaan diri, mengingat perbedaan ruang dan waktu tak memungkinkan untuk segera bertemu. Jadilah pengantarnya dilakukan melalui handphone dahulu, dibantu berbagai aplikasi yang tersedia. Selain mudah, cara ini dijadikan sebagai solusi agar silaturahmi tetap terjalin, saling memberi kabar dan memastikan untaian kata-kata lebaran diterima dengan baik. Permohonan maaf setelah menyadari segala khilaf, sengaja atau tidak, sedikit atau banyak, yang lama ataupun baru, semua diharapkan lebur sebagai peluntur dosa.

Dan salah satu hal paling utama dalam menyambut lebaran yaitu memastikan pembayaran zakat. Sebab zakat fitrah adalah salah satu rukun islam, yang wajib ditunaikan oleh setiap umat Islam. Apalagi, zakat fitrah sebagai pembersih diri dari segala dosa-dosa, sehingga menjadi penyempurna amalan ibadah Ramadhan kita. Jangan sampai Ramadhannya sia-sia, hanya karena zakat fitrah tidak dibayarkan. Sebagaimana firman Allah SWT : "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka." (QS. At-Taubah :103)

Juga jangan lupa merawat diri, memastikan kebersihan seluruh tubuh dan muka, agar di lebaran nanti terlihat bercahaya. Jika semua persiapan dalam menyambut lebaran telah selesai dilakukan, maka Hari Idul Fitri akan terasa indah dan lebih istimewa. Hati dan pikiran pun seolah telah mendapat pencerahan, merasa diri menjadi pribadi yang baru, yang bersih dari dosa masa lalu.

Akhirnya, saya beserta keluarga ingin turut pula mengucapkan, "Taqoballahu Minna Waminkum Shiyamana Wasiyamakum, Kullu 'Aamin Waantum Bikhair..., Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Semoga segala amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin."

#Day_30

#30HariKebaikanBPN