Perikanan Dalam Penampungan


 Aku rindu saat berkunjung ke tambak milik seorang teman di salah sudut Banten, Pontang. Aroma amis menyeruak, kala jaring berisi puluhan ikan mujahir penuh geliat terangkat ke permukaan, lalu berpindah ke sebuah ember kecil, sebelum akhirnya dibawa oleh seorang pembeli yang datang waktu itu.

Tidak pula kulupa ketika kami menyantap udang yang direbus begitu saja, tanpa tambahan bumbu apa pun, tapi rasanya manis dan sangat segar. "Itu karena baru ditangkap dan langsung diolah," kata temanku menjelaskan. Kami lahap menikmati udang itu tanpa nasi hingga ludes. Dan setelah bertahun berlalu, aku jadi berpikir apakah tambak ikan dan udang miliknya masih tetap terjaga ? Apakah tambak-tambak itu tidak terganti oleh bangunan permanen seperti yang dialami desaku ?

Jauh sebelum itu, sewaktu kecil ayahku pernah punya sepetak empang berisi lele. Di sana tempatku singgah bersama teman-teman, menebar pur (sejenis pakan ikan bentuk bulat kecil) ke kolam, mengelilingi setiap petak empang milik warga lain, menjaring sampah di permukaan kolam, dan bajakan (makan bareng) di gubuk pinggir empang. Aku sangat menikmati masa-masa itu.

Namun sayangnya tidak berlangsung lama, bertahan tidak sampai satu tahun, secara perlahan petakan kolam itu diurug dan rata dengan deretan rumah elit yang tegak berpagar. Tidak ada lagi lahan kosong untuk para ikan berenang dan berkembang biak di sana. Aku harus puas melihat mereka di supermarket, berenang di kotak akuarium atau di kotak stereofoam dalam keadaan kaku.

Setelah empang di desaku punah, aku harap tambak ikan milik temanku tidak mengalami hal serupa. Sangat penting adanya pembudidayaan ikan, untuk menyelamatkan populasinya yang kian tersudut. Di laut mereka banyak diburu membabi buta, dibom, diracun hingga dimusnahkan rumah tinggalnya. Namun dengan adanya budi daya ikan, salah satu upaya agar mereka dapat terselamatkan, menghasilkan peranakan ikan dengan kualitas dan kuantitas dalam jumlah tinggi.


Kukira budidaya ikan sama layaknya memelihara tanaman yang ibuku lakukan, cukup memberi air dan pupuk setakarannya. Tapi kehidupan ikan ternyata butuh lebih dari itu, perlu perhatian sejak permulaan budidaya hendak dilakukan. Jika ingin ikan hasil panenan melimpah dengan mutu terjamin, harus pula memerhatikan lokasi kolam, asal usul benih ikan, kualitas dan kuantitas air, pakan ikan, antivirus, dan waktu pemanenan. Itu semua menentukan pengembangbiakan ikan selama beradaptasi dengan lingkungan yang masih asing baginya.

Untuk lokasi pembudidayaan ikan, tempat haruslah strategis dan cocok dengan jenis ikan yang dipelihara. Tambak ikan milik temanku berada tak jauh dari pesisir pantai dan memiliki perairan payau, sehingga ikan yang dibudidayakan jenis udang dan ikan mujahir. "Kehidupan mereka sesuai dengan perairan di sini," ungkap temanku menceritakan. 


Jika ingin menghasilkan ikan yang baik dengan fisik bagus, pastikan membeli benih berkualitas. Bibitnya dengan mudah bisa diperoleh dari CP Prima. CP Prima menyediakan pula pakan ikan dan antivirus dengan jaminan keamanan dan kualitas tinggi, untuk menunjang kesuburan ikan serta terhindarnya dari gangguan penyakit berbahaya.

Jumlah air penampungan juga tidak boleh mengalami penyusutan melebihi yang sewajarnya. Jangan sampai jumlah ikan dan jumlah air tidak seimbang, karena akan berdampak buruk pada kesehatan ikan. Waktu pemanenan pun harus menunggu hingga ikan mencapai usia matang dan siap konsumsi, sehingga pembiakannya dapat terus berkelanjutan.

Menyadari akan konsumsi ikan yang semakin meningkat, tentu menjadi peluang usaha bagi peternak ikan guna memproduksi lebih banyak lagi hewan air itu. Agar dalam pemeliharaannya tidak 'asal-asalan', maka mengutip Undang-Undang No.31 Tahun 2004, Pasal 60 ayat (1), Pemerintah memberdayakan melalui : ".... Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi nelayan kecil serta pembudi daya-ikan kecil untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan..." Hal itu dimaksudkan untuk menghasilkan ikan-ikan yang layak konsumsi dan bermutu tinggi.

Berbekal pengetahuan serta pemahaman yang baik, maka akan berimbas pada peningkatan perikanan Indonesia memperoleh varietas unggulan. Dengan begitu, akan mengurangi keterancaman hidup para ikan yang selama ini diperlakuan secara tidak adil.


Semoga komoditi ikan dapat pula terselamatkan dari ulah tangan yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran dari semua kalangan untuk menjaga kehidupan ikan, sebagai makhluk hidup yang sama-sama butuh diperhatikan dan dipedulikan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama