Sumber |
Sudah lama aku tidak menginjakkan kaki di rumah sakit, menurutku aromanya lekat dengan racikan obat dan nuansanya dekat penyakit.
Entahlah, sejak kapan aku tiba-tiba berada di sebuah ruangan dengan dikelilingi beberapa perawat mengantarkan obat serta nampan berisi nasi lengkap lauknya juga. Mimpi. Tidak. Sangat terasa di bagian urat-urat tubuhku sakit menyengat.
"Pak, tolong belikan silet!" pinta seorang Suster pada suamiku.
"Baik."Beberapa jam usai operasi, rintihku tiada henti. Padahal semua saran sudah kupatuhi, termasuk tetap diam berbaring. Obat dan infusan habis dalam dua waktu. Tengah malam, sakitnya semakin menyayat hingga tak kuasa kugerak-gerakan seluruh tubuh dan perban pun berubah merah.