Surat Kerinduan

Teman, tidak perlu kau cemas keadaanku
yang terputus kabar bahkan jaringan keberadaan.

Sejak perpisahan kita bertahun silam
aku yakinkan padamu akan perjumpaan kembali
dengan pakaian rapi sembari mengumbar senyum
menanggalkan putih abu-abu yang penuh kenangan.

Kujaga hubungan kita dengan baik dan hati-hati
selayaknya tanaman, kupagari ia agar tidak dirusak tikus 
meski tanpa pupuk, namun akarnya kuat mengerat.

Ketika aku berkunjung, ia tertawa geli
menunjukkan gambarku ketika jatuh tersandung batu,
lalu tawanya semakin menjadi
lantaran jatuhku sama persis dengan film yang kita tonton di bioskop.

Ia sering senyum meledekku,
mengingatkan karena kamu tidak di sisi
melalui keisengan, kenarsisan dan kegilaan bareng.

Namun aku meyakinkannya untuk tidak menyerah,
ku berikan ia berbagai hadiah
membawakannya oleh-oleh.

Lambat laun ia mau berdamai
hingga kami pun menjadi akrab
tidak ada sedih dan derita.

Teman, kini kau bisa berbahagia
karena hubungan itu telah beranak pinak
cabangnya tumbuh tak terhingga
jadi kamu bisa duduk di salah satunya.

Jika kelak kita dipertemukan
mari bersama sirami ia dengan senyuman.


"Diikutsertakan dalam #TantanganMenulis "Natsukashii" oleh @Kopilovie dan @miss_zp"

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama