Diantara dua belas bulan, tersuguh satu bulan teristimewa, bulan penuh keberkahan, yang selalu dinanti seluruh umat, bahkan oleh non muslim.
Al-Qur'an diturunkan di waktu tersebut, sebagai petunjuk bagi manusia. Tuhan berkunjung menurunkan rahmat-Nya, mengampuni segala macam dosa, dan mengabulkan berbagai do'a. Semua berlomba-lomba menunjukkan kebaikan, agar pantas dibanggakan para malaikat Tuhan, dan layak menghuni surga yang dijanjikan, sehingga tidak sesaat pun menjilat gelora neraka yang mengerikan.
Bulan itu bernama Ramadhan, dengan ajaibnya ampuh mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta Langit dan Bumi. Diwajibkannya sebulan berpuasa, menahan nafsu raga dan kata yang bisa menghilangkan halalnya beribadah. Seluruh jagat menyambut gembira, penuh suka cita shalawat bersahutan, rasa syukur dipanjatkan, atas datangnya bulan suci yang dimuliakan.
Kita bebas menabur kebajikan; beramal, berinfak, bersedekah hingga berzakat, sesuai yang dianjurkan. Sebagai penyempurna menu utama beribadah, melaksanakan puasa ramadhan. Banyak kesempatan dan peluang diberikan, untuk kita menjadi manusia yang dapat memperbaiki diri. Tidak ada halangan melangkah menuju kesucian jiwa, karena dibelenggunya para setan dari menggoda.
Puasa bagai perisai untuk menangkis lidah api neraka: Ia dapat menjadi benteng dari berbuat khilaf, menjauhkan hal yang dinistakan, menuntun menapaki kemakrifatan, dan membimbing hamba yang bertakwa.
Terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a pasti kan makbul, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Ialah malam Lailatul Qadar. Yang terdapat pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Maka, hidupkanlah malam itu dengan banyak melakukan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kiranya Ramadhan hanya datang satu kali dalam satu tahun, sebaiknya dapat dimanfaatkan sepenuh hati untuk mengabdikan diri kepada Tuhan yang menciptakan kita. Segala perintah-Nya adalah untuk kebaikan dan semua yang dilarang-Nya pun demi menjauhkan dari keburukan.
Dalam sebelas bulan lainnya, tidak ada lagi bulan semulia dan teristimewa seperti bulan Ramadhan. Menjelang datangnya, seluruh alam merentangkan sayap, menyapa dan mengagumi keagungannya. Senyum penghuni semesta pun merekah seperti sinaran fajar, jutaan salam hangat digaungkan bersama doa dan harapan mengimani.
Dan, tibalah ucap 'Marhaban Yaa Ramadhan 1436H'. Bersama kita menapaki iman, menanam pahala, membuang beban, agar hdup terasa hidup, dengan nikmat yang dilimpahkan.
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan ya :)
BalasHapus