Gerbang memasuki area taman bertabur cahaya |
Suatu sore saya bersama seorang teman (Ana) menetapkan diri untuk menikmati langsung Light Festival, Jungle Park di Cilegon. Ketidakhadiran teman lainnya oleh sebab kesibukan masing-masing tidak menyurutkan langkah kami, "Gak papa kan walaupun berdua?" tanyaku memastikan, yang dijawab mantap mengiyakan oleh Ana.
Mentari belum juga meredup saat mobil yang kami naiki melaju tenang memasuki sebuah taman, didalamnya terdapat properti berdiri huruf 'L O V E', yang disulap indah berupa aneka warna lampion. Dengan luas sekira 3 hektar, jumlah pengunjung yang terlihat masih bisa terhitung jari dan lampu juga belum menyala. Namun, antusias mereka tampak dari raut muka yang menampakkan kepuasan senyum mengembang.
kastil |
Sembari menunggu senja sebagai tanda dimulainya pertunjukan, beberapa pengunjung duduk menikmati aneka menu di warung-warung yang berada dalam taman. Sementara pengunjung lainnya melakukan swafoto, termasuk saya dengan menyusuri area di mana terdapat hiasannya. Ada berbagai karakter hewan dalam bentuk lampion dipajang, seperti: dinosaurus, burung merak, naga dan lainnya. Ada pula lampion kastil, sedangkan lampion pohon dan bunga lebih banyak lagi memenuhi area taman. Yang tak kalah menarik, setiap jembatan penghubung dan spot foto bertanda 'love' dihias indah dengan warna lampu.
bilik pengakuan cinta ^_^ |
Ketika cakrawala berubah keemasan, semua properti secara serentak menyala dengan beragam warna dan bentuk yang indah. Tampilannya tidak seperti biasa, membuat taman lebih hidup dan begitu mengagumkan. Tidak bosan rasanya melihat perpaduan sinar rembulan dan cahaya lampu yang dipantulkan, terlihat harmoni dengan hijaunya alam.
Semakin pekatnya malam animo pengunjung mulai meningkat, taman pun bertambah ramai oleh banyaknya orang berdatangan. Namun seiring malam yang terus merambat, saya dan Ana pun dengan berat hati menyudahi kunjungan kali ini. Berharap akan ada kesempatan lain datang kembali bersama 'grup grabrag' kami yang terus tertunda... :)
Cukup menarik rupanya event pertama ini di Kota Cilegon, berkat kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Mematok biaya tiket seharga Rp 20 ribu pada weekday (Senin s/d Kamis) mulai pukul 16.00-22.00 WIB, sedangkan weekend Rp 25 ribu (Jum'at s/d Minggu) mulai pukul 16.00-23.00 WIB. Sepertinya biaya yang dikeluarkan cukup sebanding dengan sejumlah fasilitas yang tersedia, anak-anak pun merasa terhibur dan teredukasi. Apalagi wahana permainan anak hingga dewasa disediakan juga, seperti wahana air, trampoline, body jumping, dan lain sebagainya.
Keindahan taman bertabur warna-warni lampu masih terbayang hingga kini, namun keinginan untuk datang lagi terus membujuk langkah kaki. Event ini memang direncanakan akan berakhir hingga tanggal 3 Desember 2017 mendatang, jadi masih ada waktu beberapa hari lagi untuk menyaksikan semarak lampu di taman.
Bagi yang berencana mengunjugi Light Festival, saya punya sedikit tips nih :
1. Lebih asyik bila datangnya bersama pasangan atau teman-teman, yang penting tidak sendirian karena tempatnya terlalu romantis jadi bisa bikin baper ^_^
2. Waktu yang paling tepat untuk menikmati light festival yaitu malam hari, sekitar jam 19.00-20.00 WIB, terangnya rembulan terlihat serasi dengan pantulan cahaya taman.
3. Jika ingin menghemat pengeluaran, lebih baik bawa bekal dari luar.
4. Banyak spot foto yang tersedia, jadi pengambilan angle pun harus tepat agar cahaya dari warna lampu tidak kabur (berbayang).
Light Festival merupakan salah satu event yang dapat dijadikan sebagai hiburan untuk masyarakat, selain dapat merilekskan pikiran, cocok juga untuk bersantai bersama orang terdekat. Bagi anak, event ini akan mengenalkan mereka pada macam-macam warna dan bentuk. Semoga untuk seterusnya, Kota Cilegon dapat terus eksis menyelenggarakan event-event yang bermanfaat dan dibutuhkan warganya.