Ngabuburit Itu Harus Positif

Senja di Mayofield
Marhaban yaa Ramadhan. Bulan suci telah tiba, seluruh umat Islam menyambut gembira. Berbagai doa dan harapan ditebarkan di berbagai media, persiapan pun dilakukan. Mulai dari membersihkan diri, saling bermaaf-maafan, meninggalkan kebiasaan buruk, mengurangi hal yang sia-sia dan mendalami ilmu agama. Semua dilakukan agar ibadahnya selama bulan Ramadhan lebih maksimal dan khusyuk.

Berbicara mengenai bulan Ramadhan, di Indonesia identik dengan ngabuburit, yang merupakan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa. Walaupun berasal dari bahasa Sunda, 'burit' istilah ini sudah sangat familiar di seantereo nusantara. Dari berbagai kalangan ataupun usia, memanfaatkan momentumnya agar tiap detik tiada terasa lama hingga berbuka tiba.

Banyak aktivitas yang dapat dikerjakan selama ngabuburit, baik sendirian maupun beramai-ramai. Seperti melakukan olah raga sore atau jogging, kumpul dengan teman, berburu kuliner, atau menyiapkan olahan berbuka di dapur. Selama hal itu bermanfaat, tentunya akan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri. Daripada tidur, berkhayal, bergosip, main game atau melakukan sesuatu lainnya yang mendatangkan mudarat, puasa pun jadi sia-sia.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja."

Sejatinya, datangnya bulan Ramadhan adalah untuk mengingatkan pada tujuan penciptaan manusia, yaitu semata-mata beribadah kepada Allah SWT. Banyak keberkahan di dalamnya, waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT sehingga bisa meraih surga-Nya.

Ngabuburit mestinya dapat diisi dengan hal yang positif, sebagai petanda kepada umat Islam tentang semakin dekatnya waktu berbuka maka semakin cepat pula waktu akan berlalu. Sementara Ramadhan datangnya hanya setahun sekali, jangan sampai kita menyesal di penghujung nanti.

Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan selama ngabuburit, diantaranya yaitu ;
1. Tadarus Al-Qur'an dan mengkaji maknanya
Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Di kala Ramadhan, tak jarang umat Islam berlomba-lomba memperbanyak khataman Al-Qur'annya, sambil memahami artinya.

2. Membaca buku islami atau buku yang bermanfaat.
Untuk memperdalam ilmu agama, kita perlu menambah wawasan dengan membaca. Selain menambah kosa kata, pikiran juga jadi terbuka.
3. Bersilaturahim kepada kerabat atau tetangga dekat.
Sebagai sesama muslim, kita dianjurkan untuk mempererat hubungan dan menjalin hubungan tali silaturahim dengan kerabat dan tetangga dekat. Dari hubungan itu akan terjalin kedekatan dan rasa empati satu sama lain. 

4. Mengikuti kajian islami atau mendengarkan ceramah Ramadhan.
Iman seseorang ada kalanya naik turun, ibarat smartphone harus sering diupgrade agar mendapat asupan yang bergizi. Oleh karena itu, kita pun membutuhkan sirahaman rohani berupa kajian atau ceramah, yang dapat mencerahkan sekaligus mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

5. Menyediakan menu takjil/berbuka bagi kaum muslimin.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, sebuah kesempatan bagi kita semua menuai pahala melimpah. Salah satu mendapatkan pahala yaitu dengan memberikan menu buka puasa bagi orang yang berpuasa. Dan jika orang yang berpuasa mendo'akan si pemberi makanan, maka insya Allah do'anya mustajab.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama