Asa Tanpa Kesudahan

Ada jiwa rapuh mengisi raga tegak ini
satu sentuhan saja mampu kuatkan sekaligus goyahkan.

Saat orang mengatakan tentang kekuatan
kuberusaha kalahkan sedih dan kecewa terpendam
dari kekurangan tertutup sosok yang lain
menuju kesempurnaan 'tak tergenggam.

Kadang arah menapakku penuh duri dan bebatuan
hingga mereka menyerah dalam perkumpulan,
atau aku sendiri mundur menutup apa dinamakan beban.

Bukan sekali, tapi berkali-kali terperangkapku dalam kelemahan
dengan waktu menjadi pengisi keterasingan hati
dalam prosesnya mencari penyembuhan kelana batin
memenuhi haus rasa puas dan lengkap di diri

Masa pencarianku, kadang terpuruk menjatuhkan
berdiriku terlampiaskan pada kesia-siaan
rangkaku patah sementara jemari bergetaran
mata memerah menahan tangis tanpa ratapan

Butuh proses menata ceceran harapan yang memencar
kala temui sisi lain atas timbulnya perbedaan mendasar.
Banyak koreksi terdeteksi, serupa kerikil menghalangi
kehendak tidak untuk cela memengaruhi

Namun, kebenaran berbanding dengan kenyataan
dan menuntut adanya kelebihan kebaikan
agar salah pun keburukan turut surut mengikuti
larut bersama doa-doa yang dipanjatkan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama