Pesawat Di Langit Rumah

- http://www.merdeka.com/peristiwa/latihan-jet-tempur-tni-au-minta-maaf-bakal-banyak-pesawat-delay.html

Sudah beberapa minggu ini hilir mudik pesawat melintasi langit rumahku, "Mungkin ada proyek KS yang sedang berlangsung atau ada acara penting lain?" pikirku awalnya menebak. Bukan tidak senang melihat pemandangan yang jarang ada ini, setiap hari, hampir setiap jam (kecuali malam hari), beberapa pesawat dan helikopter bergemuruh memutar baling-balingnya. Bahkan, Najma, yang semula takut dan selalu bergelayut merangkul tiap kali mendengar suara gaduhnya, tampaknya kini mulai terbiasa justru selalu menunggu untuk melihat wujudnya si pesawat.

Namun, dampak yang ditebarkan kadang membuat letih juga, karena sapuan debu yang diputarkan terbawa angin hingga ke dalam rumah. Terlebih, keberlangsungan musim panas telah mengeringkan tanah sehingga dengan mudahnya melayang mengikuti penjuru mata angin. Walhasil, lantai yang baru saja disapu dan dibersihkan akan selalu dihinggapi debu halus terus-terusan, pakaian di jemuran pun harus selalu ditepuk-tepuk untuk mengusir debu yang menempel. 

Dan belakangan baru aku ketahui, bahwa pesawat yang selama ini melintas di pemukiman penduduk ternyata milik TNI, yang sedang melakukan persiapan menjelang HUT TNI ke-70. Meski belum pernah menengok lokasi untuk diselenggarakannya hari istimewa tersebut, dari banyaknya pesawat yang lalu lalang sudah pasti tempat itu dipadati puluhan hingga ribuan prajurit, ditambah masyarakat yang tentu ingin menyaksikan latihan-latihannya.

http://news.detik.com/berita/3034678/begini-persiapan-hut-ke-70-tni-di-cilegon-banten

Personel TNI dari berbagai satuan AL, AU, dan AD, akan terlibat dalam peringatan penuh aksi ini. Kabarnya, di Pelabuhan Pantai Indah Kiat, Cilegon, tempat akan berlangsungnya acara telah berjejer rapih penuh pesona ratusan alutsista, seperti Tank Scorpio, Tank Marder, Panser Tarantula, dan yang lain. Demonstrasi yang diperagakan pun melibatkan semua unsur; darat, udara, dan air. Tentu menjadi pemandangan yang sangat menarik sekaligus menegangkan, seolah menyaksikan langsung kengerian saat peperangan terjadi.

Tak ketinggalan untuk mengiringi serta menghibur masyarakat, kelompok marching band TNI akan turut memeriahkan melalui penampilannya membawakan berbagai lagu nasional hingga internasional yang terkenal. Dan bila tidak berkendala, rencananya Presiden Joko Widodo akan menghadiri kemeriahan ulang tahun TNI ini sebagai inspektur upacara.

"Terjun payung pun ada," sahut Ibuku yang tidak berencana menonton HUT TNI kali ini. "Berapa puluh tahun lalu, sebelum kamu lahir, Ibu dan Bapak mengajak kakak kamu melihat langsung kemeriahannya karena dari sini disediakan jemputan," cerita Ibu mengenang, sementara aku yang belum pernah ada kesempatan hanya bisa membayangkan. #mupeng.

Kebayang betapa deretan tank untuk berperang berdiri tegak menunjukkan kecanggihanya, yah setidaknya itu yang pernah kulihat sewaktu ada pameran di Monas. Tetapi, agaknya sedikit berbeda dengan penampilannya esok hari, karena akan benar-benar mengeluarkan tenaganya untuk unjuk ketangguhan.

"Meski banyak orang menyaksikan, tapi kita dibagikan makan gratis," Imbuh Ibu menutup ceritanya yang membuatku iri. #telanludah

Terlepas dari rumahku yang selalu berdebu. Ada secercah harapan tersandar, Semoga maritim Indonesia semakin kuat, canggih, dan cerdas. Bersama-sama kita lindungi serta jaga tanah air meliputi segala apa yang dimiliki Indonesia, dari para pencuri dan penjajah. Karena kita adalah Indonesia dan Indonesia adalah kita, sejalan dengan barisan tulisan yang terpampang di atas bukit menghadap ke dermaga (di lokasi perayaan), "TNI adalah Rakyat-Rakyat adalah TNI, Dirgahayu TNI ke-70".


Sumber :
-  http://news.detik.com/berita/3034678/begini-persiapan-hut-ke-70-tni-di-cilegon-banten

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama