Sudah beberapa minggu ini hilir mudik pesawat melintasi langit rumahku, "Mungkin ada proyek KS yang sedang berlangsung atau ada acara penting lain?"
pikirku awalnya menebak. Bukan tidak senang melihat pemandangan yang
jarang ada ini, setiap hari, hampir setiap jam (kecuali malam hari),
beberapa pesawat dan helikopter bergemuruh memutar baling-balingnya.
Bahkan, Najma, yang semula takut dan selalu bergelayut merangkul tiap
kali mendengar suara gaduhnya, tampaknya kini mulai terbiasa justru
selalu menunggu untuk melihat wujudnya si pesawat.
Namun,
dampak yang ditebarkan kadang membuat letih juga, karena sapuan debu
yang diputarkan terbawa angin hingga ke dalam rumah. Terlebih,
keberlangsungan musim panas telah mengeringkan tanah sehingga dengan
mudahnya melayang mengikuti penjuru mata angin. Walhasil, lantai yang
baru saja disapu dan dibersihkan akan selalu dihinggapi debu halus
terus-terusan, pakaian di jemuran pun harus selalu ditepuk-tepuk untuk
mengusir debu yang menempel.
Dan
belakangan baru aku ketahui, bahwa pesawat yang selama ini melintas di
pemukiman penduduk ternyata milik TNI, yang sedang melakukan persiapan
menjelang HUT TNI ke-70. Meski belum pernah menengok lokasi untuk
diselenggarakannya hari istimewa tersebut, dari banyaknya pesawat yang
lalu lalang sudah pasti tempat itu dipadati puluhan hingga ribuan
prajurit, ditambah masyarakat yang tentu ingin menyaksikan
latihan-latihannya.
Personel TNI dari berbagai satuan AL,
AU, dan AD, akan terlibat dalam peringatan penuh aksi ini. Kabarnya, di
Pelabuhan Pantai Indah Kiat, Cilegon, tempat akan berlangsungnya acara
telah berjejer rapih penuh pesona ratusan alutsista, seperti Tank
Scorpio, Tank Marder, Panser Tarantula, dan yang lain. Demonstrasi yang
diperagakan pun melibatkan semua unsur; darat, udara, dan air. Tentu
menjadi pemandangan yang sangat menarik sekaligus menegangkan, seolah
menyaksikan langsung kengerian saat peperangan terjadi.
Tak ketinggalan untuk mengiringi serta menghibur masyarakat,
kelompok marching band TNI akan turut memeriahkan melalui penampilannya
membawakan berbagai lagu nasional hingga internasional yang terkenal.
Dan bila tidak berkendala, rencananya Presiden Joko Widodo akan
menghadiri kemeriahan ulang tahun TNI ini sebagai inspektur upacara.
"Terjun payung pun ada," sahut Ibuku yang tidak berencana menonton HUT TNI kali ini. "Berapa puluh tahun lalu, sebelum kamu lahir, Ibu dan Bapak mengajak kakak kamu melihat langsung kemeriahannya karena dari sini disediakan jemputan," cerita Ibu mengenang, sementara aku yang belum pernah ada kesempatan hanya bisa membayangkan. #mupeng.
Kebayang betapa deretan tank untuk
berperang berdiri tegak menunjukkan kecanggihanya, yah setidaknya itu
yang pernah kulihat sewaktu ada pameran di Monas. Tetapi, agaknya
sedikit berbeda dengan penampilannya esok hari, karena akan benar-benar mengeluarkan tenaganya untuk unjuk ketangguhan.
"Meski banyak orang menyaksikan, tapi kita dibagikan makan gratis," Imbuh Ibu menutup ceritanya yang membuatku iri. #telanludah
Terlepas dari rumahku yang selalu
berdebu. Ada secercah harapan tersandar, Semoga maritim Indonesia
semakin kuat, canggih, dan cerdas. Bersama-sama kita lindungi serta jaga
tanah air meliputi segala apa yang dimiliki Indonesia, dari para
pencuri dan penjajah. Karena kita adalah Indonesia dan Indonesia adalah
kita, sejalan dengan barisan tulisan yang terpampang di atas bukit
menghadap ke dermaga (di lokasi perayaan), "TNI adalah Rakyat-Rakyat
adalah TNI, Dirgahayu TNI ke-70".
Sumber :
- http://news.detik.com/berita/3034678/begini-persiapan-hut-ke-70-tni-di-cilegon-banten
Selamat ulang tahun TNI yang ke 70! :D
BalasHapusSemoga terus berjaya ya.. :)
Hapus