Senyum ramah kerap menghiasi wajahnya, terlihat bersahabat dan penuh karisma. Sosoknya dikagumi banyak orang, sehingga pantas dijadikan sebagai motivator sekaligus inspirator. Di usianya yang telah menginjak senja, tak lantas membuat dirinya berdiam saja meski sakit sempat mendera tubuh tegarnya. Ialah sang presiden ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, konsisten terhadap perubahan negeri tercinta yang lebih baik. Segudang prestasi gemilang berhasil ditorehkan bapak Habibie, yang diakui baik oleh tingkat dunia atau pun internasional.
Otaknya yang encer dan jenius terlihat sedari beliau kanak-kanak, membacalah menjadi pemuas rasa ingin tahunya mana kala ada pertanyaan yang menggajal dan tidak ditemukan jawaban dari orang tuanya. Tidak heran bila semasa sekolah (SD - SMA), Habibie kecil selalu mendapat ranking satu atau paling rendah dua. Kemudian, minatnya yang besar terhadap dunia teknologi mengantarkannya menggeluti bidang desain dan konstruksi pesawat di Fakultas Teknik Mesin.
Keberadaan bapak Habibie selama di Jerman guna menggali ilmu, dimanfaatkan beliau dengan sangat baik. Berbagai penemuan-penemuan dicetuskan dalam kurun waktu cepat, sehingga dipercaya menjadi wakil presiden dan direktur Teknologi MBB (Messerschmitt Bolkow Blohm). Amanat tersebut beliau emban dengan penuh rasa tanggung jawab, seraya mempersiapkan diri ketika kelak kembali ke tanah air.
Di puncak kesuksesannya, tiba-tiba Presiden Soeharto membutuhkan kehadiran bapak Habibie di tanah air untuk membangun negeri. Akhirnya, demi kecintaan bapak Habibie terhadap Indonesia dan atas dasar kewajibannya sebagai anak bangsa, maka diturutilah perintah presiden tersebut.
Sekembali ke tanah air, bapak Habibie terus mengukirkan prestasinya. Dibuktikannya kepada dunia, bahwa Indonesia tidak hanya bisa membeli produk luar, akan tetapi mampu menciptakan produk sendiri. Dengan dibuatnya pesawat NC 212 Aviocar berbaling-baling ganda dan Helikopter BO-105, Indonesia patut berbangga diri dan bangkit dari ketergantungan kepada negara lain.
Sayangnya sewaktu jabatan presiden diwariskan kepada bapak Habibie, keadaan negeri ini sedang kacau balau. Hampir di seluruh wilayah Indonesia, marak dengan kerusuhan dan disentegrasi yang sangat sulit ditangani secara singkat. Keadaan diperparah oleh adanya pihak yang kontra atas penunjukan bapak Habibie selaku presiden Indonesia. Walaupun demikian, beliau tanpa gentar menjalankan tugasnya tanpa terprovokasi oleh pihak mana pun. Hal itu terbukti dengan beberapa perubahan yang berhasil beliau lakukan. Salah satunya yaitu perubahan UU Partai Politik, UU otonomi daerah. Karena inilah salah satu penyebab terjadinya disentegrasi sejak era Orde Baru.
Meskipun masa kepemimpinan bapak Habibie terbilang singkat (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), tetapi kebijakan-kebijakan beliau telah membawa perubahan yang sangat signifikan hingga sekarang. Dan sejak beliau tidak menjabat lagi untuk kemudian memutuskan hijrah ke Jerman, banyak orang yang merasa kehilangan sosok tegas lagi jenius.
Dan tidak diduga, akhirnya bapak Habibie kembali ke tanah air untuk mendedikasikan diri sepenuhnya kepada negeri tercinta dengan menjadi penasihat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya, yaitu Habibie Center.
Kecintaan bapak Habibie begitu besar dan tulus, meski hatinya pernah dikecewakan bahkan mungkin disakiti oleh bangsa sendiri, namun ia tetap mengabdikan dirinya untuk membangun bangsa. Walau istri tercinta telah berpulang ke Rahmatullah, bapak Habibie tegar dan tabah menjalani hari-harinya dengan tetap tersenyum. Beliau bahkan tidak henti-hentinya belajar, mengikuti perkembangan teknologi, demi menghidupkan kembali industri penerbangan indonesia yang bertumpu pada pengembangan N250.
Banyak hikmah yang bisa kita pelajari dari kisah hidup bapak Habibie, sosoknya yang tegas namun tegar mengajarkan kita untuk menyiapkan diri dalam menghadapi segala tantangan yang datang. Jiwanya yang pantang menyerah, menyemangati kita untuk tetap tekun dan konsisten dengan apa yang telah kita pilih. Kita pun harus selalu membuat diri kita berguna untuk lingkungan sekitar, khususnya melakukan sesuatu yang nyata untuk membangun bangsa Indonesia.
Sudah sepantasnya, tokoh seperti bapak Habibie menjadi inspirator negeri sehingga bagi yang ingin mengenal lebih dalam tentang beliau dapat melihat "Pameran foto Habibie dan gebyar aneka lomba yang dilaksanakan berbagai komunitas yang tergabung dalam Friends of Mandiri Museum". Pameran ini dibuka untuk umum mulai 24 Juli 2016 hingga 21 Agustus 2016 di Museum Bank Mandiri, Kota Tua - Jakarta Barat.