Menurut saya, salah satu sayur yang tidak membosankan yaitu sayur asem. Rasanya yang segar dan gurih, sangat nikmat disantap saat masih panas. Masakan ini identik disajikan bersama ikan asin, tahu dan tempe goreng, dilengkapi sambal tomat serta nasi panas. Hmm... membayangkannya saja sudah bikin lidah bergoyang. Inilah cita rasa masakan nusantara yang melegenda.
Sayur yang sudah merakyat ini berasal dari Jawa Barat, namun sudah banyak dimodifikasi oleh masing-masing daerah. Cara membuatnya yang tergolong mudah dan praktis, sehingga bisa dipraktekkan oleh siapa saja.
Biasanya, ketika ingin membeli bahan untuk membuat sayur asem, di tukang sayur sudah tersedia dalam bentuk bungkusan plastik. Di dalamnya terdiri dari : melinjo, daun melinjo, jagung, labu siam, pepaya muda, nangka muda, kacang panjang, kacang tanah, daun salam, lengkuas, serta asam cempaluk (asam yang masih ada kulitnya).
Sedangkan bumbu yang perlu dihaluskan yaitu :
3 siung bawang merah
5 buah cabe merah besar
1 butir kemiri
1/2 sendok teh terasi
garam secukupnya
gula merah secukupnya
Cara membuat sayur asem :
1. Potong-potong semua sayuran (kecuali kacang tanah, daun salam, lengkuas, dan asam), lalu cuci bersih semua bahan.
2. Rebus 1,5 liter air hingga mendidih.
3. Masukkan bumbu yang dihaluskan ke dalam air mendidih.
4. Masukkan asam, daun salam dan lengkuas yang telah dimemarkan, aduk rata.
5. Masukkan melinjo, daun melinjo, jagung, kacang tanah dan nangka muda. Masak sampai matang.
6. Masukkan labu siam, pepaya muda, dan kacang panjang. Didihkan lagi, lalu angkat.
7. Sajikan selagi hangat.
Jika melihat sejarahnya, sayur asem tercipta oleh sebab keterbatasan bangsa Indonesia pada zaman dahulu. Memasak dengan bahan-bahan yang ada di sekitar, sehingga aneka sayuran pun dimasukkan, kemudian dicampur menjadi satu. Hal ini cerminan keanekaragaman yang ada di Indonesia, mestinya satu-kesatuan itulah yang harus kita jaga dan pelihara. Bukan sekedar dalam bentuk masakan, namun juga di keseharian kita dalam berhubungan satu sama lain. Allah SWT, menegaskan dalam firman-Nya : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti." (Al-Hujurat ; 13)